Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2012, 13:12 WIB

KOMPAS.com - Sebagai pecinta batik dan pembuat film, Nia Dinata merasa terpanggil untuk membuat film dokumenter tentang batik. Apalagi, di Indonesia belum ada film yang secara khusus mengabadikan keragaman corak batik di Indonesia berikut cerita di balik pembuatannya.

Menyusul dikukuhkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi dari Indonesia oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009, film Batik: Our Love Story akhirnya rampung dan diputar secara perdana pada September 2011.

Bukan hal yang mudah mengawali pembuatan film yang menyentuh realitas kehidupan pembatik, termasuk para perempuan pembatik ini. Nia mengaku ada banyak hal yang ternyata tidak dipahaminya mengenai batik, meskipun sudah mengenal kain ini sejak kecil.

"Waktu kecil saya tumbuh bersama nenek buyut saya yang mengoleksi batik. Ia merawat kain-kain batiknya dengan menutupkannya di atas sangkar ayam, lalu diasapi dengan menyan. Cara itu membuat batiknya selalu wangi. Ini menjadi suatu lovely memory buat saya," papar Nia, saat diskusi mengenai filmnya di @america, Pacific Place, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Batik memiliki makna filosofis, dan orang Jawa hidup dengan memegang teguh filosofi tersebut. Semua tahapan dalam hidup mereka selalu ditandai dengan penggunaan batik. "Misalnya tujuh bulanan anak, pakai batik. Cukuran, pakai batik. Meninggal pun dibungkus kain batik," ujar Nia, yang melakukan riset tentang batik di Cirebon, Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Madura, dan Lasem selama tiga bulan, sejak Januari 2011.

Di kawasan lain, batik juga menyimpan makna tersendiri. Hal inilah yang lalu mengembangkan motif batik di setiap daerah, karena para pembuatnya mengaitkannya dengan kultur mereka. Batik dari Madura menampilkan gambar-gambar ikan dan kapal, karena para pria di sana mencari nafkah sebagai nelayan. Motif ikan dan kapal menggambarkan doa dari para istri agar suami mereka selamat saat bekerja.

Lain lagi dengan batik pekalongan. Orang-orang China peranakan di kota tersebut sangat menyukai bunga, sehingga batik pekalongan pun banyak menggunakan motif bunga.

"Orang Jawa lebih filosofis, sehingga banyak menampilkan motif pemandangan yang indah, dan beragam. Motif untuk anak yang mau hamil, motifnya berisi doa-doa. Untuk pengantin digunakan motif sidomukti, yang sangat kaya pengembangannya. Tetapi pada akhirnya orang Indonesia mencintai batik karena mereka mengembangkannya with heart and soul," tugas Nia.

Dari riset yang dilakukannya, diketahui pula bahwa motif print seperti batik ternyata bukan hanya dimiliki oleh Indonesia. Namun Nia berpendapat bahwa hal ini tidak perlu diperdebatkan, karena pada akhirnya terbukti bahwa orang Indonesia lah yang mencintai batik dan mengenakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Yang membuatnya lebih bahagia saat proses pembuatan film ini adalah menyaksikan bagaimana dedikasi para perempuan pembuat batik. "Mereka rela duduk berjam-jam dalam sehari untuk membatik. Itu artinya they have pure love terhadap batik," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet 'Starlink' Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet "Starlink" Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Internet
Jepang Pamer Perangkat 6G Pertama di Dunia, 20 Kali Lebih Ngebut dari 5G

Jepang Pamer Perangkat 6G Pertama di Dunia, 20 Kali Lebih Ngebut dari 5G

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com